Minggu, 10 Februari 2013

Evaluasi BAB 1 ( Peruahan Sosial )


EVALUASI BAB 1 ‘PERUBAHAN SOSIAL’
1.       Adanya ketidak sesuaiandi antara unsur-unsur yang saling berbeda yang dijumpai dalam kehidupan sosial di masyarakat sering menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan masyarakat yang bersangkutan . proses ini merupakan..
A.      Perubahan kebudayaan
B.      Diferensiasi sosial
C.      Peranan sosial
D.      Perubahan sosial
E.       Integrasi sosial
2.       Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adlah..
a.       Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi
b.      Program transmigasi dari pemerintah
c.       Keberhasilan program keluarga berencana
d.      Adanya perpindahan penduduk antar daerah
e.      Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat
3.       Salah satu faktor pendorong perubahan masyarakat yang datang dari dalam masyarkat itu sendiri adalah..
a.       Perubahan lingkungan alam
b.      Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
c.       Adanya pertentangna dalam masyarakat
d.      Adanya peperangan
e.      Adanaya penjajahan
4.       Contoh dari perubahn cepat dan mendasar adlah..
a.       Model pakaian
b.      Revolusi industri
c.       Hukum pewarisan
d.      Undang-undang perkawinan
e.      Pembuatan lat-alat
5.       Faktor penghalang terjadinya suatu perubahan adalah..
a.       Masyarakat yang terbuka terhadap hal-hal yang baru
b.      Masyarakat yang memiliki inovasi tinggi
c.       Adnya kepentingan-kepentingan yang sudah tertanam kuat
d.       Bertambah dan berkurangnya penduduk
e.       Kuatnya hubungan dengan masyarakat sekitarnya
6.       Perubahan yang merupakan lanjutan dari perubahan terdahulu disebut..
a.       Perubahan mendasar
b.      Perubahan revolusi
c.       Perubahan struktural
d.      Perubahan menyebar
e.      Perubahan proses
7.       Perubahan yang disebabkan oleg faktor lingkungan alam adalah..
a.       Terjadinya banjir
b.      Hujan besar
c.       Terjadinya bedol desa
d.      Hama pertanian
e.      Kebakaran
8.       Cara suatui kebudayaan yang masuk dengan jalan damai disebut..
a.       Penetration violence
b.      Penetration culture
c.       Penetration civilization
d.      Penetration pasifique
e.      Difusi culture
9.       Berikut ini fakt6or yang mendorong terjadinya perubahan sosial adalah..
a.       Perkembangan iptek yang lambat
b.      Prasangka terhadap hal-hal yang berbau asing
c.       Kebutuhan yang semakin kompleks
d.      Chauvinisme
e.      Mempertahankan adat dan kebiasaan
10.   Perubahan yang mendasar meliputi struktur-struktur sosial dan berlangsung dalam waktu yang relatif singkat dinamakan..
a.       Evolusi sosial
b.      Perubahan progress
c.       Pergeseran tata nilai
d.      Revolusi sosial
e.      Perubahan regress
11.   Yang termasuk evolusi di bidang sosial adalah...
a.       Perubahan sistem pertanian ladang ke sistem pertanian irigasi
b.      Penerimaan masyarakat terhadap pola hidup keluarga kecil
c.       Pergantian bentuk pemerintahan dari kerajaan ke republik
d.      Penggunaan mesin traktor untuk membajak tanah
e.      Penggunaan bibit unggul dalam bidang pertanian
12.   Alasan terjadinya perubahan sosial dalam bidang ekonomi yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat adalah..
a.       Rasa tidak puas dengan kondisi yang sedang berlangsung
b.      Kecewa dengan hasil yang telah didapat
c.       Ingin meningkatkan pendapatan perkapita
d.      Kurangnya tenaga ahli dalam pelaksanaan pembangunan
e.      Kurangnya sumber daya manusia dalam bidang ekonomi
13.   Pergolakan sangat erat kaitannya dengan disintegrasi karena..
a.       Disintergrasi berakibat terhadpa perubahan
b.      Pergolakan menimbulkan chaos
c.       Pergolakn menimbulkan anomi
d.      Pergolakan cenderung menimbulkan disintergrasi
e.      Pergolakan cenderung mengarah ke konflik
14.   Suatu tindakan dikatakan kriminal jika ..
a.       Bertentangan dengan norma dan nilai
b.      Tidak sejalan dengan kesepakatan
c.       Bertentangan dengan hukum yang berlaku
d.      Adanya denda yang besar bagi pelaku
e.      Tidak msesuai dengan kehendak pribadi
15.   Tindakan korupsi adalah tindak kejahatan yang terjadi karena..
a.       Pelakunya mempunyai kebiuasaan buruk
b.      Adanya kelainan jiwa yang diidap pelaku
c.       Adanya kesempatan yang dimiliki pelaku
d.      Pelakunya mempunyai cacat fisik
e.      Pelakunya memiliki kekuasaan
16.   Perbedaan antara aksi protes dengan aksi demonstrasi terletak pada..
a.       Jumlah pengikutnya
b.      Waktu yang digunakan
c.       Interaksinya
d.      Latar belakang
e.      Tujuannya
17.   Perubahn mode fikiran dikategoriakan sebagai perubahan yang penagruhnya kecil dengan lingkup yang tidak luas karena..
a.       Tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat
b.      Selalu menguntungkan pedagang
c.       Hanya diikuti oleh golongan tertentu
d.      Tidak ada hubungannya dengan bidang kebudayaan
e.      Hanya berhubungan denagn kebutuhan sekunder
18.   Penemuan baru yang direncanakan secara matang paling banyak terjadi pada..
a.       Bidang agama
b.      Bidang sastra
c.       Bidang sosial
d.      Bidang tekhnologi
e.      Bidang politik
19.   Sikap-sikap yang apat menjaga keutuhan suatu bangsa sebagai bangsa majemuk , antara lain..
a.       Sikap adil dan bijak yang harus dilakukan aparat pemerintah dlam melaksanakan tugasnya
b.      Berjiwa sosial demi kelangsungan hidup kelompokannya atau peristiwa
c.       Menerapkan atruran hukum secara konsekuen bagi golongan tertentu
d.      Menyelesaikan maslah yang ditugaskan hanya kepada aparat tertentu
e.      Meningkatkan sikap primordial bagi setiap suku bangsa yang ada di indonesia
20.   Kesadarn sosial sangat penting dalm mewujudkan kesinambungan negar dan bangsa karena..
a.       Hal ini dapat menambah semangat gotong royong setiap wilayah
b.      Sikap yang demikian dapat memberantas konflik anterkelompok atau golongan
c.       Tanpa adanya kesadaran sosial dari setiap warga masyarakat sulit untuk mewujudkan kesinambungan bangsa
d.      Kesadaran nasional akan memupuk sikap promordial setiap suku bangsa
e.      Kesadran sosial dapat diwujudkan melalui konsolidasai setiap partai politik


Bagian B
1.       Apa saja contoh-contoh nyata perubahan sosial ?
Jawab : - perubahan model pakaian
-          Urbaisasi di kota-kota
-          Lahirnya UU perkawinan yang baru
-          Kemajuan teknologi
-          Perubahan kurikulum dalam bidang pendidikan

2.       Apa alasan masyarakat mau menerima perubahan ?
Jawab : karena masyarakat mulai bosan dengan keadaan yang ada, lalu munculnya masalah-masalah baru yang mengharuskan masyarakat untuk adanya pemikiran, usaha, dan peralatan yang baru untuk memecahakannya , sehingga suka tidak suka masyarkat telah menerima perubahan tersebut.
3.      
Gambarkan  dan beri contoh bahwa suatu penemuan baru dapat mengakibatkan perubahan dalam bidang-bidang lain !
Jawab :
Contohnya : penemuan “pemberantasan hama dengan menggunakan hama”. Itu akan membawa perubahan pola pikir masyarakat terhadap hama yang disatu sisi dapat merugikan namun disisi lain dapat membawa keuntungan.

4.       Disintergrasi dapat berwujud pergolakan daerah, aksi protes, demontrasi, keankalan remaja dan tindak kriminal . tuliskan masing-masing dua contohnya !
Jawab : 1) pergolakan daerah : pemberontakan PKI di Madiun, pemberontakan APRA di Jawa Barat.
2) Demonstrasi : Masyarakat Garut mendemo Bupati nya “ Aceng Fikri “ karena kasus pernikahan dan perceraiannya dengan Fanny Oktora, karyawan Cosmo menuntut kenaikan gaji.
3) Kenakalan Remaja : Tauran antara SMA 70 dan SMA o6 Jakarta, Siswa SMP menjadi pengedar narkoba.
4) Tindak kriminal : Pembobola ATM di Surabaya, Seorang anak membakar Ibunya hanya karena sepotong coklat.

5.       Apa yang dimaksud dengan kejahatan “ kerah putih “ (white collar crime) ?
Jawab : kejahan kerah putih adalah kejahatan yang dilakukan para pengusaha / pakar dalam melakukan perannya.

6.       Bagaimana cara menaggulangi kenakalan remaja yang serkarang ini cenderung mengarah ke tindak kriminal?
Jawab :perlu diadakannya sosialisasi secara terus menerus dan dukunagn dari orang tua dan sekolah menjadi faktor utama agar anak tersebut tidak terjerumus pada hal yang negatif.

7.       Jika anda adalah pengamat politik, bagaiman cara anda menyikapi para tokoh politik yang cenderung saling berkonlik ?
Jawab: jika sayamenjadi seorang pengamat politik , saya akan berusaha untuk mencari titik permasalahannya lalu berusaha mendamaikan nya kembali dengan cara bermusyawarah.

8.       Jika anda seorang pejabat yang mempunyai kedudukan, bagimana cara anda menyelesaikan maslah-masalah disintegrasi ?
Jawab : say akan berusaha untuk membuat keadaan menjadi lebih serasi dan seimbnag sehingga apa yang kita fikirkan dapat tersampaikan dan dapat diterima dengan baik sehingga tidak ada lagiketidakserasian.
9.       Pada masyarkat majemuk, potensi konflik sangat besar . sikap apa yang harus dikembangkan agar dapat terwujud kesinambungan bangsa dan negara ?

Jawab :sikap toleransi, karena dengan bertoleransi kita dapat saling menghargai terhadap suatu perbedaan dan kemajemukan yang ada di negara kita.

10.   Sebagai warga masyarakat yang peduli denagan kedamaian dan ketenytraman, bagimana pendapat Anda terhadap terjadinya konflik antaretnis di Indonesia?
Jawab :tentunya sanat perihatin melihatnya, negara kita merupakn negara yang kaya akan etnis seharusnya keberagaman tersebut kita jadikan sebagai suatu keunggulan bukan malh jadi bahn perdebatan. 

Selasa, 06 November 2012

KATA-KATA RENUNGAN



Langkah Membina Keluarga Bahagia Penuh Cinta

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIV_jjkLNa12laLcKqhlbRVYbvgNRiCWKVQUT0AW9UPW1_ce7iA6_G80519uY3B9qiY8iXMh7EEySh34NDFZwlFsPwtvbZnzxQNy4XIDotyIvvjD0aCgJZqEpoxhYVifNobltBm86mEXo/s1600/keluarga-bahagia.jpg
Sebesar perhatiannya terhadap keberlangsungan hidup sebuah bangsa, sebesar itu pulalah perhatian Islam kepada keluarga. Karena tidak akan mungkin sebuah bangsa mampu berdiri tegak dalam kekokohan tanpa didasari oleh keluarga-keluarga yang juga kokoh dan berdaya tahan.  Keluarga merupakan unit terkecil yang menyusun bangunan sebuah negara. Ibarat sebuah cermin, keluarga dapat menjadi miniatur untuk melihat baik-buruk, kokoh-rapuh, serta maju-mundurnya setiap negara di mana unit-unit keluarga itu berada. Keluarga juga merupakan titik tolak, yang menjadi landasan pacu bagi setiap anggotanya untuk menjadi sebagai apa yang dicita-citakan. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa orang-orang besar dan berpengaruh lahir dari rahim keluarga-keluarga harmonis. Sementara orang-orang kerdil dan inferior, kebanyakan berasal dari keluarga sarat konflik, kering dari nilai ketuhanan dan kasih sayang. Setiap orang, pasti mendambakan anak, istri, suami yang berkepribadian mengagumkan. Mendapat kesuksesan dunia: fasilitas hidup nyaman, rumah yang luas, kendaraan yang bagus, harta yang banyak, status social yang tinggi, disenangi kawan, disegani lawan, dan lain-lain. Juga sukses akhirat: memperoleh ridha Allah, dibebaskan dari siksa neraka dan masuk ke dalam surga dengan sejahtera. Namun, sangat disayangkan, banyak orang dengan dalih ingin meraih keberhasilan dan mengangkat derajat keluarga seseorang pergi ke tempat-tempat yang jauh dengan menelantarkan keluarganya. Mengerjakan aktivitas yang tak berkaitan dengan tujuan yang dicita-citakan, selain isapan jempol dan permainan angan. Mereka mungkin lupa bahwa sesungguhnya rahasia kesuksesan itu ada di tengah-tengah keluarga. Untuk itu, setiap suami dan istri, semestinya memberikan perhatian yang tinggi terhadap keluarga; Menggali sebab-sebab yang mempengaruhi kemampuan keluarga menghadiahkan kesuksesan yang kepada semua anggotanya; mengasah ketajamannya; serta memupuk kesuburannya.
1.     ORIENTASI
Tidak semua orang mempunyai orientasi yang sama dalam membangun keluarganya. Ada yang mendasarinya dengan orientasi duniawi: kesenangan, kekayaan, kekuasaan, keturunan dan kecantikan/ketampanan. Ada pula yang melandasi dengan orientasi ukhrawi. Yang pertama tidak akan mendapat bagian apa-apa di akhirat. Sementara yang kedua, akan merengkuh kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah SWT menerangkan, “Barang siapa yang mengharapkan kehidupan dunia dan perhiasannya maka Kami akan penuhi keinginan mereka dengan membalas amal itu di dunia untuk mereka dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Mereka itulah orang-orang yang tidak meraih apa-apa ketika di akhirat melainkan siksa neraka dan lenyaplah semua amal yang mereka perbuat selama di dunia dan sia-sialah segala amal usaha mereka” (Qs. Hud 15-16) Keluarga dengan orientasi ukhrawi adalah keluarga yang terdiri dari pribadi-pribadi yang tidak menautkan tujuan di dalam hatinya selain kepada surga dan ridha Allah. Dimulai sejak akan menikah; ketika memilih pasangan, pada saat melangsungkan pernikahan hingga setelah terbentuk sebuah rumah tangga; berperan sebagai suami, istri dan orang tua. Sehingga, segala bentuk pemikiran, kata maupun perbuatannya adalah wujud dari harapan yang besar akan perjumpaan dengan Allah. Kekhusyukan dalam hal ini menjadi teramat urgen. Karena hanya dengan hati yang khusyuk sajalah seseorang dapat menjaga keistiqamahan dalam berorientasi. Bahkan dalam kondisi-kondisi ketika dihantam musibah yang mengguncangkan jiwa sekali pun, orang yang khusyuk senantiasa tetap sadar bahwa orientasi hidupnya hanyalah Allah SWT. Firman Allah, “Yaitu, orang –orang yang apabila ditimpa musibah ia mengucapkan: ‘inna lillahi wa innaa ilaihi roojiuun...” (Qs. Al-Baqarah156). Lalu, bagaimanakah jika kesadaran untuk menjadikan Allah sebagai orientasi dalam berkeluarga itu muncul setelah berkeluarga? Mulailah sekarang juga untuk memperbaikinya. Mengikhlaskan apa saja yang telah berlalu, dan berharap kepada Allah terhadap setiap hal yang diusahakan untuk keluarga anda.
 2. CINTA
Allah telah mengabarkan kepada kita, bahwa cinta tertinggi setiap mukmin adalah kepada Allah, Rasul dan jihad di jalan-Nya. Setelah itu, baru cinta kepada orang tua, suami, istri, anak, saudara seiman dan lain-lain. Firman Allah, “Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum kerabat, harta benda yang kalian miliki, dan perniagaan yang kalian khawatiri kerugiannya, itu lebih kalian cintai dari pada Allah, Rasul dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah hingga Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim” (Qs. At-Taubah 24). Untuk menghadirkan cinta tertinggi di lubuk sanubari, setiap pasangan suami-istri harus berusaha menjaga perasaan cinta di dalam diri dan keluarganya. Mampu menjaga ikatan cinta di antara mereka dan tahu hal-hal yang dapat kian menumbuhsuburkan perasaan cinta di dalam hatinya. Karena kekuatan cinta suami istri turut berperan dalam mengokohkan cinta kepada Allah SWT. Seorang mantan aktris yang kini aktif di dunia parenting islami mengungkapkan apa yang menurutnya dapat menyuburkan cinta suami kepada istri dan sebaliknya, “Setiap suami akan merasakan cinta kepada istrinya kian menguat bukan karena kelihaian syahwat, melainkan karena kelapangan hati istri dalam menerima nafkah dan rezeki, kepandaian menjaga harga diri suami dengan pergaulan yang suci dan baik –terutama dalam pergaulan dengan lawan jenis– dan karena keterampilan serta kesabarannya dalam mendidik dan mengasuh buah hati mereka.” Sungguh, amat besar pahala yang dijanjikan kepada istri yang ikhlas dalam mengurus rumah tangga dan anak-anaknya. Dalam sebuah riwayat Rasul SAW bersabda: “Siapa di antara kalian yang ikhlas tinggal di rumah untuk mengurus anak-anak dan melayani segala urusan suaminya, maka ia akan memperoleh pahala yang kadarnya sama dengan pahala para mujahidin yang berjuang di jalan Allah” (HR. Bukhari dan Muslim) “Sementara istri,” lanjutnya, “bertambah kuat cintanya kepada suami bukan karena jumlah uang belanja yang tak ada batasan atau pemberian hadiah permata, baju, sepatu, berlian, zamrud, dan emas tidak berputusan dan berkeliling dunia kapan saja bisa. Tidak! Banyak ratu-ratu menjalin cinta dengan lelaki biasa bukan karena pemberian dan jaminan raga, melainkan karena kelembutan hati dan ketertimangan diri.” Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menyebutkan ada tiga faktor yang menyebabkan tumbuhnya cinta: Sifat/kelebihan yang dimiliki oleh seseorang sehingga ia kagum dan jatuh cinta padanya, Perhatian sang kekasih terhadap sifat-sifat tersebut, dan Pertautan antara seseorang yang sedang jatuh cinta dengan orang yang dicintainya. Di atas semua itu, keshalihan dan kedekatan dengan Sang Maha Dekat, akan membuat daya “magnet” seorang suami/istri bertambah kuat. Karena keshalihan dan kedekatan kepada sang Khaliq akan mengundang cinta-Nya. Dan manakala Allah telah mencintai kita, maka akan mencintai kita pula segenap makhluk dengan ijin-Nya. Cinta seorang istri kepada suaminya, atau suami kepada istrinya, bukan lagi semata karena ikatan perkawinan. Namun, ada dan tidaknya hal-hal yang menjadi sebab datangnya cinta Allah sebagai alasan. Sehingga, kadar cinta suami/istri akan bertambah dan berkurang, seiring meningkat dan menurunnya kualitas ibadah dan keimanan pasangannya. Keduanya senantiasa menyadari, bahwa cinta yang tidak dibangun di atas pondasi mahabatullah, hanya akan menjerumuskan ke dasar jurang kelalaian dan kenistaan.
2.    NAFKAH
Meski bukan segalanya, nafkah berupa materi tetap menjadi sesuatu yang tidak bisa diremehkan begitu saja. Dalam sebuah penelitian disertasi doktoral, Jan Andersen menemukan 70% responden mengakui bahwa keuangan merupakan penyebab perceraian. Karena keluarga tak mungkin bisa berjalan tanpa ada nafkah yang menggerakkan roda perekonomiannya. Materi bagi keluarga-keluarga muslim menjadi sarana pemenuhan tuntutan syariat, menjaga ‘iffah (kemuliaan diri) dari meminta-minta, serta sebagai pembatas agar tidak dekat kepada kekafiran. Islam mewajibkan bagi orang yang mampu untuk memberi nafkah. Allah Ta’ala berfirman, “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang telah Allah berikan kepadanya.” (Qs. Ath-Thalaq 7). Bahkan Rasul SAW mengingatkan dalam haditsnya: “Seseorang itu cukup berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang harus diberi belanja.” (HR. Abu Daud dan lain-lain) Tidak harus banyak, asalkan halal. Banyak sedikit sangat relatif. Namun, kehalalan nafkah yang diberi, tidak bisa ditawar-tawar. Mengabaikan kehalalan dapat berakibat sangat fatal bagi semua pribadi di dalam keluarga: tidak diterima doa dan ibadahnya, mendorong berperilaku menyimpang, menghalangi ketaatan hingga menjadi penyebab terlemparnya ke dalam Jahanam. Menenteramkan sungguh kalimat-kalimat yang mengalir dari lisan istri-istri sahabat dan generasi salafus shalih setiap kali mengantarkan suami-suami mereka yang hendak mengais rezeki: “Suamiku, bertakwallah kepada Allah terhadap apa yang akan engkau nafkahkan kepada kami. berikanlah kepada kami hanya nafkah yang halal. Karena perihnya kelaparan dapat kami tahan, sementara panasnya neraka yang memanggang tak mungkin membuat kami dapat bertahan.”
 4. BERBUAT ADIL
Adil berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya. Lawan adil adalah zalim. Dan ukuran yang paling tepat untuk menilai adil atau zalimnya seseorang adalah Al-Qur’an. Karena hanya Al-Qur’an sajalah yang tidak mengandung perselisihan di dalamnya. Sehingga tidak akan membuat siapa pun bingung harus bersikap seperti apa. Berbeda sangat jauh dengan hukum/aturan apa pun buatan manusia yang mudah diinterpretasikan sekehendak hatinya. Adil tidak terbatas pada suami istri harus memenuhi setiap kewajibannya sebagai suami terhadap istri maupun sebagai istri terhadap suami, juga kewajiban keduanya terhadap anak-anak mereka. Akan tetapi adil, meliputi pemenuhan terhadap semua perintah dan larangan Allah yang mengenai diri setiap pribadi di dalam keluarga. Suami yang adil adalah, yang taat kepada Allah, melaksanakan tugas memimpin, menafkahi dan mendidik istri dan anak-nya. Istri yang adil adalah yang memenuhi semua perintah Allah SWT dan larangan-larangannya, taat, menjaga harta, kehormatan diri dan suaminya, dan mengasuh secara baik anak-anaknya. Rasul SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki hak atas dirimu yang harus engkau tunaikan, dirimu memiliki hak yang harus engkau tunaikan, dan keluargamu memiliki hak atas dirimu yang harus engkau tunaikan. Maka tunaikanlah hak-hak masing-masing dari semua itu.” (HR. Bukhari). Rasul SAW juga menyebutkan, bahwa ada tiga hal yang dapat menyelamatkan. Di antara ketiga hal itu adalah: “Berbuat adil dalam keadaan ridha (senang) maupun dalam keadaan benci” 5. SALING MENASEHATI Tidak seorang pun yang tidak memerlukan nasihat orang lain. Suami, membutuhkan nasihat istrinya. Istri mengharapkan bimbingan suaminya. Anak-anak merindukan untaian lembut nasihat kedua orang tuannya. Orang tua, terkadang perlu mendengar pendapat anak-anaknya. Ingat apa yang dilakukan Ibunda Khadijah terhadap Rasulullah SAW sesaat setelah turun wahyu yang pertama? Ketika sekujur tubuh Rasulullah SAW menggigil karena khawatir akan keselamatan dirinya, wanita agung itu hadir dengan nasihat-nasihat yang menenteramkan jiwa. “Bergembiralah dan tenteramkanlah hatimu. Demi Allah yang menguasai diriku, “Allah SWT tidak akan mengecewakanmu. Engkau orang yang sentiasa berusaha untuk menghubungkan tali persaudaraan, selalu berkata benar, menyantuni anak yatim piatu, memuliakan tamu dan memberi bantuan kepada setiap orang yang ditimpa kesusahan.” Rasul SAW melukiskan kesannya yang mendalam: “Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia” (HR. Imam Ahmad). Nasihat (dengan ijin Allah), dapat membuat yang lupa menjadi ingat. Yang tersesat kembali selamat. Dan yang lemah jadi bersemangat. Demikian indah kiasan yang Allah berikan bagi pasangan suami istri. Dalam surat Al-Baqarah 187 Allah menyebut: “Mereka (istri-istrimu) itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka!” Apa saja yang dilakukan oleh pemilik pakaian terhadap pakaian kesayangannya? Tentu, bukan hanya memakai secara terus menerus sampai pakaian tersebut usang, bau dan sobek sana sini. Orang yang bijak, selain memakai ia pun akan berpikir untuk menjaga agar pakaiannya tidak koyak, senantiasa dalam keadaan halus, harum dan wangi. Karenanya, setiap kali pakaiannya itu kotor, ia akan memilihkan detergen yang terbaik untuk mencuci. Setelah kering, pakaian itu akan diseterika dan diberi wewangian. Lalu, diletakkan di tempat yang terbaik di dalam lemari. Maka, demikian pula yang seharusnya dilakukan seorang suami/istri terhadap pasangannya. Ia akan selalu menjaga kebersihan jiwa dari segala hal yang mengotorinya. Menghiasi dengan wangi akhlak yang terpuji. Dan membentengi dari ancaman apa pun yang dapat merusakkan hati. Mereka akan selalu saling menasehati untuk menetapi kebenaran dan kesabaran, sebagai wujud kasih sayang dan perhatian yang mendalam. Sebelum segalanya terlambat, dan taubat pun tiada lagi bermanfaat. Semoga keluarga-keluarga kita menjadi keluarga yang mulia dan dimuliakan. Dipenuhi cahaya iman dan ketakwaan. Dan ditaburi cinta yang tak berkesudahan.

Sumber - Source - http://referensidunia.blogspot.com/2011/07/langkah-membina-keluarga-bahagia-penuh.htmlWZ87
 
Sosiologi ~ Neng Riyanti Nuraprianti Blogger Template by Ipietoon Blogger Template